Cerita Rakyat Bujang Katak Lengkap Dengan Gambar
Halo adik-adik, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita rakyat yang berasal dari daerah provinsi bangka belitung yaitu Bujang Katak.
Kalian yang berasal dari kepulauan bangka belitung pasti sudah mengetahui kisah atau cerita rakyat Bujang Katak. Tapi buat kalian yang belum mengetahuinya, bisa baca ceritanya sampai selesai.
Saya juga menyertakan gambarnya agar kalian lebih senang dalam membacanya.
Yuk, langsung saja kita baca bersama.
Pada zaman dahulu tinggal seorang ibu tua sendirian di pelosok desa di kepulauan bangka. Ia sangat ingin mempunyai anak.
Setiap hari ibu tua itu selalu berdoa kepada tuhan agar bisa diberikan keturunan.
Karena saking inginnya mempunyai anak, ibu tua itu sampai berdoa seperti ini, "ya tuhan berikanlah hamba seorang anak, aku akan merawat dan menyayangi meski rupanya mirip seekor katak".
Doa sang ibu terkabul, ia memiliki seorang anal lelaki yang wajahnya seperti katak, kulitnya juga terdapat bercak hijau seperti yang ada di tubuh katak.
Karena rupanya yang seperti katak, maka anak tersebut diberi nama Bujang Katak.
Ibu tua itu sangat menyayangi anaknya yang menyerupai seekor katak itu, dan merawatnya dengan tulus dan ikhlas.
Bujang Katak tumbuh menjadi seorang lelaki dewasa yang sangat ramah terhadap semua orang, baik yang tua maupun yang muda. Ia juga sangat rajin dalam bekerja untuk membantu ibunya.
Bujang Katak adalah seorang yang periang dan ceria. Tapi, pada suatu hari ibunya melihat Bujang Katak sedang merenung sendirian di depan rumah.
Ibu : Nak kamu kenapa, kok wajahmu terlihat murung begitu?
Bujang Katak : iya bu, umurku sudah semakin tua dan pada usiaku ini sudah saatnya aku menikah. Aku ingin menikah bu.
Ibu : iya ibu tahu, tapi apakah kamu sudah ada calonnya?
Bujang Katak : Raja mempunyai 7 orang putri bu, mungkin salah satu dari mereka ada yang mau menikah denganku.
Ibu yang mendengar ucapan bujang katak merasa terkejut, dan dalam hati berkata, "apa mungkin putri sang raja mau dengan anakku".
Karena rasa sayang kepada bujang katak, ibunya mau mengantarkan anaknya melamar salah satu dari ke tujuh putri raja.
Sesampainya di kerajaan, mereka bertemu dengan sang raja dan menyampaikan maksud tujuan mereka datang ke istana raja. Mereka pun mengatakan ingin melamar salah satu dari ke tujuh putri raja.
Raja yang selalu baik kepada rakyatnya tidak ingin menyakiti rakyatnya yang datang untuk melamar salah satu anaknya dan berkata, "aku tidak bisa memberikan keputusan, biarkan putri-putriku yang menentukan pilihannya".
Ketujuh putri raja pun segera menemui mereka dan terkejut melihat ada seorang lelaki yang wajahnya menyerupai katak berani datang untuk melamar.
Tanpa banyak basa-basi ke enam putri raja tersebut langsung pergi meninggalkan bujang katak dan ibunya.
Tapi, salah satu putri raja ada yang masih berdiam diri di sana dan masih menemui bujang katak dan ibunya.
Putri bungsu raja yang paling cantik di antara putri raja yang lainnya, malah ingin menerima lamaran bujang katak.
Tapi, sebelum menyetujui lamaran tersebut, raja memberi persyaratan kepada bujang katak agar membuat jembatan di atas sungai agar bisa menyambungkan desa dengan istana kerajaan.
Dan syarat yang paling penting adalah membangun jembatan dari emas dan harus selesai dalam waktu 7 hari.
Bujang katak pun menyetujui persyaratan tersebut, agar bisa menikahi putri bungsu sang raja.
Bujang katak meyakini bahwa akan ditolong oleh yang maha kuasa dan bisa menikah dengan salah satu putri raja.
Pada keesokan harinya bujang katak mandi di sungai seperti biasa yang ia lakukan sebelum berangkat berkebun. Saat sedang mandi di sungai tiba-tiba kulit bujang katak mengelupas dan kulit tersebut berubah menjadi emas yang banyak sekali.
Selain itu wajah bujang katak juga berubah menjadi pria yang sangat tampan.
Ketika pulang ke rumah, ibu bujang katak terkejut melihat pria tampan yang membawa emas memanggil dirinya ibu.
"Kamu siapa, memanggil aku ibu," tanya ibu kepada bujang katak.
Ini aku bujang katak bu. Ibunya sangat terkejut melihat keajaiban ini.
Setelah itu, bujang katak langsung bergegas pergi membangun jembatan emas yang disyaratkan oleh sang raja.
Pagi, siang, dan malam bujang katak terus membangun jembatan tersebut selama tujuh hari. Akhirnya jembatan emas tersebut telah selesai ia buat.
Bujang katak dan ibunya kembali menemui raja dan putri bungsunya di istana kerajaan.
Raja terkejut melihat pria yang sangat tampan yang datang bersama ibunya bujang katak dan bertanya, "itu siapa? Dan ke mana si bujang katak,"
Ibu menjawab, ini adalah bujang katak yang mendapatkan keajaiban sehingga wajahnya berubah menjadi sangat tampan.
Ke enam putri raja terkejut melihat ketampanan bujang katak, dan putri bungsu raja wajahnya terlihat sangat gembira.
Tapi, raja masih belum menyetujui karena ingin melihat bukti bahwa bujang katak bisa membangun jembatan emas.
Raja dan ke tujuh putrinya menuju ke sana dan melintasi jalan di atas jembatan emas yang telah dibuat oleh bujang katak.
Saat berjalan di atas jembatan, raja dalam hati berkata, "bujang katak memang seorang pria yang sangat cocok untuk putri kesayanganku".
Akhirnya Bujang Katak bisa menikah dengan putri bungsu sang raja.
Pesta pernikahan bujang katak dan putri bungsu berlangsung selama 3 hari 3 malam, dan seluruh rakyat diundang untuk menghadiri pesta pernikahan mereka.
Selesai.
Dari cerita rakyat bujang katak ini kita bisa ambil pelajaran tentang jangan pernah menilai seseorang hanya dari fisiknya saja, tapi harus juga melihat dari hatinya. Dan fisik bukanlah tolak ukur untuk menilai seseorang.
Kalian yang berasal dari kepulauan bangka belitung pasti sudah mengetahui kisah atau cerita rakyat Bujang Katak. Tapi buat kalian yang belum mengetahuinya, bisa baca ceritanya sampai selesai.
Saya juga menyertakan gambarnya agar kalian lebih senang dalam membacanya.
Yuk, langsung saja kita baca bersama.
Pada zaman dahulu tinggal seorang ibu tua sendirian di pelosok desa di kepulauan bangka. Ia sangat ingin mempunyai anak.
Setiap hari ibu tua itu selalu berdoa kepada tuhan agar bisa diberikan keturunan.
Karena saking inginnya mempunyai anak, ibu tua itu sampai berdoa seperti ini, "ya tuhan berikanlah hamba seorang anak, aku akan merawat dan menyayangi meski rupanya mirip seekor katak".
Doa sang ibu terkabul, ia memiliki seorang anal lelaki yang wajahnya seperti katak, kulitnya juga terdapat bercak hijau seperti yang ada di tubuh katak.
Karena rupanya yang seperti katak, maka anak tersebut diberi nama Bujang Katak.
Ibu tua itu sangat menyayangi anaknya yang menyerupai seekor katak itu, dan merawatnya dengan tulus dan ikhlas.
Bujang Katak tumbuh menjadi seorang lelaki dewasa yang sangat ramah terhadap semua orang, baik yang tua maupun yang muda. Ia juga sangat rajin dalam bekerja untuk membantu ibunya.
Bujang Katak adalah seorang yang periang dan ceria. Tapi, pada suatu hari ibunya melihat Bujang Katak sedang merenung sendirian di depan rumah.
Ibu : Nak kamu kenapa, kok wajahmu terlihat murung begitu?
Bujang Katak : iya bu, umurku sudah semakin tua dan pada usiaku ini sudah saatnya aku menikah. Aku ingin menikah bu.
Ibu : iya ibu tahu, tapi apakah kamu sudah ada calonnya?
Bujang Katak : Raja mempunyai 7 orang putri bu, mungkin salah satu dari mereka ada yang mau menikah denganku.
Ibu yang mendengar ucapan bujang katak merasa terkejut, dan dalam hati berkata, "apa mungkin putri sang raja mau dengan anakku".
Karena rasa sayang kepada bujang katak, ibunya mau mengantarkan anaknya melamar salah satu dari ke tujuh putri raja.
Sesampainya di kerajaan, mereka bertemu dengan sang raja dan menyampaikan maksud tujuan mereka datang ke istana raja. Mereka pun mengatakan ingin melamar salah satu dari ke tujuh putri raja.
Raja yang selalu baik kepada rakyatnya tidak ingin menyakiti rakyatnya yang datang untuk melamar salah satu anaknya dan berkata, "aku tidak bisa memberikan keputusan, biarkan putri-putriku yang menentukan pilihannya".
Ketujuh putri raja pun segera menemui mereka dan terkejut melihat ada seorang lelaki yang wajahnya menyerupai katak berani datang untuk melamar.
Tanpa banyak basa-basi ke enam putri raja tersebut langsung pergi meninggalkan bujang katak dan ibunya.
Tapi, salah satu putri raja ada yang masih berdiam diri di sana dan masih menemui bujang katak dan ibunya.
Putri bungsu raja yang paling cantik di antara putri raja yang lainnya, malah ingin menerima lamaran bujang katak.
Tapi, sebelum menyetujui lamaran tersebut, raja memberi persyaratan kepada bujang katak agar membuat jembatan di atas sungai agar bisa menyambungkan desa dengan istana kerajaan.
Dan syarat yang paling penting adalah membangun jembatan dari emas dan harus selesai dalam waktu 7 hari.
Bujang katak pun menyetujui persyaratan tersebut, agar bisa menikahi putri bungsu sang raja.
Bujang katak meyakini bahwa akan ditolong oleh yang maha kuasa dan bisa menikah dengan salah satu putri raja.
Pada keesokan harinya bujang katak mandi di sungai seperti biasa yang ia lakukan sebelum berangkat berkebun. Saat sedang mandi di sungai tiba-tiba kulit bujang katak mengelupas dan kulit tersebut berubah menjadi emas yang banyak sekali.
Selain itu wajah bujang katak juga berubah menjadi pria yang sangat tampan.
Ketika pulang ke rumah, ibu bujang katak terkejut melihat pria tampan yang membawa emas memanggil dirinya ibu.
"Kamu siapa, memanggil aku ibu," tanya ibu kepada bujang katak.
Ini aku bujang katak bu. Ibunya sangat terkejut melihat keajaiban ini.
Setelah itu, bujang katak langsung bergegas pergi membangun jembatan emas yang disyaratkan oleh sang raja.
Pagi, siang, dan malam bujang katak terus membangun jembatan tersebut selama tujuh hari. Akhirnya jembatan emas tersebut telah selesai ia buat.
Bujang katak dan ibunya kembali menemui raja dan putri bungsunya di istana kerajaan.
Raja terkejut melihat pria yang sangat tampan yang datang bersama ibunya bujang katak dan bertanya, "itu siapa? Dan ke mana si bujang katak,"
Ibu menjawab, ini adalah bujang katak yang mendapatkan keajaiban sehingga wajahnya berubah menjadi sangat tampan.
Ke enam putri raja terkejut melihat ketampanan bujang katak, dan putri bungsu raja wajahnya terlihat sangat gembira.
Tapi, raja masih belum menyetujui karena ingin melihat bukti bahwa bujang katak bisa membangun jembatan emas.
Raja dan ke tujuh putrinya menuju ke sana dan melintasi jalan di atas jembatan emas yang telah dibuat oleh bujang katak.
Saat berjalan di atas jembatan, raja dalam hati berkata, "bujang katak memang seorang pria yang sangat cocok untuk putri kesayanganku".
Akhirnya Bujang Katak bisa menikah dengan putri bungsu sang raja.
Pesta pernikahan bujang katak dan putri bungsu berlangsung selama 3 hari 3 malam, dan seluruh rakyat diundang untuk menghadiri pesta pernikahan mereka.
Selesai.
Dari cerita rakyat bujang katak ini kita bisa ambil pelajaran tentang jangan pernah menilai seseorang hanya dari fisiknya saja, tapi harus juga melihat dari hatinya. Dan fisik bukanlah tolak ukur untuk menilai seseorang.