Cerita Rakyat Reog Ponorogo Lengkap Dengan Gambar
Selamat sore semuanya, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita rakyat yang singkat dan menarik tentang reog ponorogo. Ini juga salah satu bukti sejarah yang ada di jawa timur yang hingga saat ini tetap ada.
Cerita yang saya tuliskan ini juga dilengkapi dengan gambar agar kalian yang membacanya semakin senang dan tidak jenuh. Yuk, langsung saja kita baca bersama.
Pada Zaman dahulu kala berdiri sebuah kerajaan yang sangat jaya dan makmur yaitu Kerajaan Kediri. Di kerajaan itu terdapat seorang gadis cantik yang merupakan anak dari sang raja bernama Dewi Sanggalangit. Selain cantik, Dewi Sanggalangit juga memiliki hati yang sangat baik sehingga banyak sekali pangeran dari kerajaan lain yang ingin melamarnya, akan tetapi semua lamaran para pengeran ditolak oleh putri cantik kerajaan kediri.
Sang Raja khawatir akan sikapnya Dewi Sanggalangit yang nantinya akan menimbulkan perang antar kerajaan jika ia terus bersikap begitu. Lalu dengan sangat lembut raja mengajak bicara dewi sanggalangit, "anakku tersayang, apakah kamu tidak ingin menikah dengan seorang pangeran yang telah melamarmu," ucap sang raja sambil mengelus rambutnya.
Dewi Sanggalangit berkata "tidak ayah, maksudku aku hanya ingin menikah dengan seorang pangeran yang bisa memenuhi persyaratan dariku".
Cepat katakan anakku, apa yang kamu inginkan biar ayah carikan untukmu putri kesayanganku, kata sang raja.
Iya ayah, aku hanya menginginkan seorang pangeran yang bisa memberikan aku sebuah pesta yang tidak pernah ada di negeri manapun, juga diiringi dengan 140 penunggang kuda kembar, dan bawakan aku binatang berkepala dua. Ucap Dewi Sanggalangit kepada ayahnya.
Baik anakku, akan aku umumkan ini ke seluruh negeri tentang keinginanmu itu, ucap sang Raja.
Setelah beredar pengumuman itu, banyak pangeran yang mengundurkan diri dan tidak ingin melamar Dewi Sanggalangit karena itu merupakan persyaratan yang sangat sulit untuk dipenuhi. Akan tetapi masih ada dua pangeran yang bertahan dan tetap meneruskan niatnya untuk melamar Dewi Sanggalangit yaitu Singa Barong dan Kelanaswandana.
Karena kegigihannya, Raja Kelanaswandana telah berhasil mendapatkan 140 penunggang kuda, dan juga telah mempersiapkan pesta yang tidak pernah ada di negeri manapun. Begitupun sebaliknya dengan Singa Barong, ia tidak mempersiapkan apapun. Tetapi ia telah merencanakan niat jahat untuk menghadang rombongan kelanaswandana yang menuju ke kerajaan kediri dan mengambil alih semua persyaratan untuk melamar dewi sanggalangit.
Seperti yang sudah direncanakan, singa barong menghadang rombongannya kelanaswandana di tengah-tengah perjalanan menuju kerajaan kediri. Singa barong berubah menjadi seekor singa yang sangat ganas dan menyerang para rombongan kelanaswandana.
Kelanaswandana mencurigai ada yang tidak beres dengan singa yang menyerangnya itu, setelah ia mengetahui ternyata itu adalah singa barong ia langsung bergegas menyuruh burung merak peliharaannya untuk mencari kutu yang ada di dekat leher singa itu. Dan tiba-tiba singa yang tadinya beringas itu menjadi tenang dan senang karena kutu-kutu yang ada di lehernya dimakan oleh burung merak itu.
Karena kelanaswandana melihat singa sedang keenakan diambilkan kutunya oleh burung merak, ia seakan melihat adanya hewan berkepala dua dan langsung mengambil pecut sakti yang bernama samandiman, yang mampu melakukan apa saja termasuk menyatukan singa dengan burung merak.
Berkat pecut sakti itulah singa barong tidak dapat berubah menjadi manusia lagi dan telah menyatu dengan burung merak peliharaan kelanaswandana. Dan lengkaplah sudah persyaratan untuk melamar Dewi Sanggalangit karena ia telah menemukan hewan berkepala dua. Akhirnya lamaran Raja Kelanaswandana diterima oleh Dewi Sanggalangit dan merekapun akhirnya menikah.
Hewan berkepala dua yang merupakan gabungan antara singa dengan burung mera ini diberi nama Reog Ponorogo.
Itulah cerita rakyat yang ada di jawa timur, dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran, jangan pernah mengambil hak atau kepunyaan orang lain karena itu perbuatan yang tidak baik. Dan yang terpenting setelah kita membacanya adalah kita jadi mengetahui asal usul reog ponorogo.
Cerita yang saya tuliskan ini juga dilengkapi dengan gambar agar kalian yang membacanya semakin senang dan tidak jenuh. Yuk, langsung saja kita baca bersama.
Pada Zaman dahulu kala berdiri sebuah kerajaan yang sangat jaya dan makmur yaitu Kerajaan Kediri. Di kerajaan itu terdapat seorang gadis cantik yang merupakan anak dari sang raja bernama Dewi Sanggalangit. Selain cantik, Dewi Sanggalangit juga memiliki hati yang sangat baik sehingga banyak sekali pangeran dari kerajaan lain yang ingin melamarnya, akan tetapi semua lamaran para pengeran ditolak oleh putri cantik kerajaan kediri.
Sang Raja khawatir akan sikapnya Dewi Sanggalangit yang nantinya akan menimbulkan perang antar kerajaan jika ia terus bersikap begitu. Lalu dengan sangat lembut raja mengajak bicara dewi sanggalangit, "anakku tersayang, apakah kamu tidak ingin menikah dengan seorang pangeran yang telah melamarmu," ucap sang raja sambil mengelus rambutnya.
Dewi Sanggalangit berkata "tidak ayah, maksudku aku hanya ingin menikah dengan seorang pangeran yang bisa memenuhi persyaratan dariku".
Cepat katakan anakku, apa yang kamu inginkan biar ayah carikan untukmu putri kesayanganku, kata sang raja.
Iya ayah, aku hanya menginginkan seorang pangeran yang bisa memberikan aku sebuah pesta yang tidak pernah ada di negeri manapun, juga diiringi dengan 140 penunggang kuda kembar, dan bawakan aku binatang berkepala dua. Ucap Dewi Sanggalangit kepada ayahnya.
Baik anakku, akan aku umumkan ini ke seluruh negeri tentang keinginanmu itu, ucap sang Raja.
Setelah beredar pengumuman itu, banyak pangeran yang mengundurkan diri dan tidak ingin melamar Dewi Sanggalangit karena itu merupakan persyaratan yang sangat sulit untuk dipenuhi. Akan tetapi masih ada dua pangeran yang bertahan dan tetap meneruskan niatnya untuk melamar Dewi Sanggalangit yaitu Singa Barong dan Kelanaswandana.
Karena kegigihannya, Raja Kelanaswandana telah berhasil mendapatkan 140 penunggang kuda, dan juga telah mempersiapkan pesta yang tidak pernah ada di negeri manapun. Begitupun sebaliknya dengan Singa Barong, ia tidak mempersiapkan apapun. Tetapi ia telah merencanakan niat jahat untuk menghadang rombongan kelanaswandana yang menuju ke kerajaan kediri dan mengambil alih semua persyaratan untuk melamar dewi sanggalangit.
Seperti yang sudah direncanakan, singa barong menghadang rombongannya kelanaswandana di tengah-tengah perjalanan menuju kerajaan kediri. Singa barong berubah menjadi seekor singa yang sangat ganas dan menyerang para rombongan kelanaswandana.
Kelanaswandana mencurigai ada yang tidak beres dengan singa yang menyerangnya itu, setelah ia mengetahui ternyata itu adalah singa barong ia langsung bergegas menyuruh burung merak peliharaannya untuk mencari kutu yang ada di dekat leher singa itu. Dan tiba-tiba singa yang tadinya beringas itu menjadi tenang dan senang karena kutu-kutu yang ada di lehernya dimakan oleh burung merak itu.
Karena kelanaswandana melihat singa sedang keenakan diambilkan kutunya oleh burung merak, ia seakan melihat adanya hewan berkepala dua dan langsung mengambil pecut sakti yang bernama samandiman, yang mampu melakukan apa saja termasuk menyatukan singa dengan burung merak.
Berkat pecut sakti itulah singa barong tidak dapat berubah menjadi manusia lagi dan telah menyatu dengan burung merak peliharaan kelanaswandana. Dan lengkaplah sudah persyaratan untuk melamar Dewi Sanggalangit karena ia telah menemukan hewan berkepala dua. Akhirnya lamaran Raja Kelanaswandana diterima oleh Dewi Sanggalangit dan merekapun akhirnya menikah.
Hewan berkepala dua yang merupakan gabungan antara singa dengan burung mera ini diberi nama Reog Ponorogo.
Itulah cerita rakyat yang ada di jawa timur, dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran, jangan pernah mengambil hak atau kepunyaan orang lain karena itu perbuatan yang tidak baik. Dan yang terpenting setelah kita membacanya adalah kita jadi mengetahui asal usul reog ponorogo.