Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya
Belum lama ini kita habis merayakan idul adha yang dimana kita melaksanakan pemotongan hewan qurban. Ini adalah sebuah ajaran islam yang pertama kali diturunkan kepada nabi ibrahim dalam kisahnya yang menyembelih anaknya. Yuk kita baca bersama kisah nabi ibrahim yang menyembelih anaknya.
Nabi Ibrahim mempunyai dua orang istri, istri pertama bernama sarah dari pernikahan dengan sarah beliau dikaruniai seorang anak laki-laki bernama ishak dan dari istri kedua yang bernama hajar beliau di karuniai anak laki-laki juga yang bernama ismail.
Sarah merasa tidak senang jika harus tinggal bersama dengan hajar dan meminta nabi ibrahim untuk memindahkan hajar ke kota lain, akan tetapi beliau tidak mau dan selalu menolak permintaan sarah. Sampai seketika dengan perintah dari allah akhirnya nabi ibrahim memindahkan hajar bersama dengan anaknya ismail yang masih kecil itu ke kota mekkah.
Disana hajar dan ismail tinggal di padang pasir yang tandus dengan terik matahari yang begitu menyengat juga tidak ada satu orang pun yang menetap disana. Nabi ibrahim sendiri sangat mengkhawatirkan keadaan mereka hingga akhirnya menyuruh utusannya untuk melihat keadaan hajar dan ismail. Setelah mengetahui keadaan mereka, nabi ibrahim jadi merasa sedikit tenang.
Hajar dan Ismail menjadi pemimpin disana karena mereka lah yang pertama kali menetap di tempat itu, dan disana mereka mendapatkan rejeki yang sangat berlimpah juga hewan ternak yang begitu banyak. Suatu hari nabi ibrahim yang merasa kangen dengan anak dan istrinya mengunjungi mereka ke mekkah. Sesampainya di mekkah nabi ibrahim berkeliling bersama dengan anak dan istrinya.
Hingga pada saat istirahat perjalanan pulang di musdalifah mereka tertidur. Dalam tidurnya yang singkat itu, nabi ibrahim mendapatkan perintah dari allah agar segera qurbankan anaknya ismail. Setelah itu nabi ibrahim bertanya kepada ismail wahai anakku apakah kamu bersedia jika aku qurbankan dan aku menyembelihmu.
Ismail menjawab, lakukanlah wahai ayahku jika itu memang perintah dari allah aku ikhlas. Akan tetapi disamping itu iblis yang selalu menggoda agar nabi ibrahim tidak melaksanakan perintah allah. Dengan hati yang ikhlas dan iman yang kuat akhirnya iblispun tidak dapat menggoda nabi ibrahim.
Akhirnya nabi ibrahim melaksanakan perintah allah agar menyembelih anaknya. Diatas bukit nabi ismail matanya ditutup dengan kain dan pedang tajam sudah disiapkan. Saat pedang menempel di leher ismail tiba-tiba ismail berubah menjadi seekor hewan ternak yang sangat gemuk, semua itu atas perintah allah yang diperintahkan kepada malaikat jibril dengan demikian ismail selamat dan yang tersembelih adalah hewan ternak yang gemuk itu.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 dzulhijjah di minah yang di peringati oleh umat muslim hingga sekarang yang biasa kita kenal dengan idul adha. Dan umat islam yang sedang melaksanakan ibadah haji bisa melaksanakan qurban di minah sebagai penghormatan atas nabi ibrahim.
Demikianlah kisah nabi ibrahim yang menyembelih anaknya dengan begitu semoga apa yang telah kita baca dapat menambah wawasan kita serta menambah ketebalan iman kita agar selalu taat beribadah kepada allah.
Nabi Ibrahim mempunyai dua orang istri, istri pertama bernama sarah dari pernikahan dengan sarah beliau dikaruniai seorang anak laki-laki bernama ishak dan dari istri kedua yang bernama hajar beliau di karuniai anak laki-laki juga yang bernama ismail.
Sarah merasa tidak senang jika harus tinggal bersama dengan hajar dan meminta nabi ibrahim untuk memindahkan hajar ke kota lain, akan tetapi beliau tidak mau dan selalu menolak permintaan sarah. Sampai seketika dengan perintah dari allah akhirnya nabi ibrahim memindahkan hajar bersama dengan anaknya ismail yang masih kecil itu ke kota mekkah.
Disana hajar dan ismail tinggal di padang pasir yang tandus dengan terik matahari yang begitu menyengat juga tidak ada satu orang pun yang menetap disana. Nabi ibrahim sendiri sangat mengkhawatirkan keadaan mereka hingga akhirnya menyuruh utusannya untuk melihat keadaan hajar dan ismail. Setelah mengetahui keadaan mereka, nabi ibrahim jadi merasa sedikit tenang.
Hajar dan Ismail menjadi pemimpin disana karena mereka lah yang pertama kali menetap di tempat itu, dan disana mereka mendapatkan rejeki yang sangat berlimpah juga hewan ternak yang begitu banyak. Suatu hari nabi ibrahim yang merasa kangen dengan anak dan istrinya mengunjungi mereka ke mekkah. Sesampainya di mekkah nabi ibrahim berkeliling bersama dengan anak dan istrinya.
Hingga pada saat istirahat perjalanan pulang di musdalifah mereka tertidur. Dalam tidurnya yang singkat itu, nabi ibrahim mendapatkan perintah dari allah agar segera qurbankan anaknya ismail. Setelah itu nabi ibrahim bertanya kepada ismail wahai anakku apakah kamu bersedia jika aku qurbankan dan aku menyembelihmu.
Ismail menjawab, lakukanlah wahai ayahku jika itu memang perintah dari allah aku ikhlas. Akan tetapi disamping itu iblis yang selalu menggoda agar nabi ibrahim tidak melaksanakan perintah allah. Dengan hati yang ikhlas dan iman yang kuat akhirnya iblispun tidak dapat menggoda nabi ibrahim.
Akhirnya nabi ibrahim melaksanakan perintah allah agar menyembelih anaknya. Diatas bukit nabi ismail matanya ditutup dengan kain dan pedang tajam sudah disiapkan. Saat pedang menempel di leher ismail tiba-tiba ismail berubah menjadi seekor hewan ternak yang sangat gemuk, semua itu atas perintah allah yang diperintahkan kepada malaikat jibril dengan demikian ismail selamat dan yang tersembelih adalah hewan ternak yang gemuk itu.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 dzulhijjah di minah yang di peringati oleh umat muslim hingga sekarang yang biasa kita kenal dengan idul adha. Dan umat islam yang sedang melaksanakan ibadah haji bisa melaksanakan qurban di minah sebagai penghormatan atas nabi ibrahim.
Demikianlah kisah nabi ibrahim yang menyembelih anaknya dengan begitu semoga apa yang telah kita baca dapat menambah wawasan kita serta menambah ketebalan iman kita agar selalu taat beribadah kepada allah.