Cerita Rakyat Cindelaras Lengkap Dengan Gambar
Halo semua, kalian pasti senang membaca buku ya, jika benar, saya akan berbagi cerita rakyat cindelaras yang merupakan sebuah kisah yang berasal dari Jawa Timur. Orang tua kalian yang kelahirannya di jawa timur pasti sudah tahu tentang kisah ini, agar kalian makin tahu yuk mari kita baca bersama.
Cindelaras adalah anak dari permaisuri Raden Putra yang sejak lahir tinggal di hutan bersama ibunya. Ibunya dibuang ke hutan karena dituduh meracuni istri kedua Raden Putra.
Suatu hari ketika berkeliling di hutan Cindelaras menemukan sebuah telur, lalu telur tersebut dia rawat hingga menetas menjadi anak ayam. Seiring berjalannya waktu anak ayam itu tumbuh menjadi ayam jantan yang kuat.
Suatu hari ayam yang dia rawat itu mengeluarkan suara yang aneh. Kukuruyuk! "Tuanku Cindelaras rumahnya di hutan, ayahnya Raden Putra," itu suara yang sering di keluarkan oleh ayamnya. Karena penasaran Cindelaras pun segera menanyakan hal ini kepada ibunya.
Setelah mendengar penjelasan panjang dari ibunya, ia pun bergegas pergi ke istana untuk membongkar tuduhan atas ibunya. Selama perjalanan, banyak yang menantang ayamnya, Ayam Cindelaras selalu menang.
Kehebatan ayam Cindelaras sampai ketelinga Raden Putra, Raden Putra memanggil Cidelaras ke istana dan ingin mengadu ayam dengan Cidelaras. Cindelaras pun menerima tantangan raden Putra dengan syarat jika ia menang ia meminta setengah dari hartanya dan jika kalah ia siap dihukum apa saja.
Raden Putra pun setuju. Dalam waktu beberapa menit saja ayam cindelaras berhasil mengalahkan ayam Raden Putra. Raden Putra mengakui kekalahannya " Aku mengaku kalah dan aku akan menepati janjiku, tapi sebenarnya siapakah dirimu?" Tanya Raden Putra.
Tiba-tiba ayam cindelaras mengeluarkan suara yang aneh itu, "Kukuruyuk! tuanku Cindelaras Rumahnya di hutan, ayahnya Raden Putra". Raden Putra pun terkejut.
Cindelaras pun menceritakan semuanya, Patih yang dulu menolong ibunya pun menceritakan bahwa permaisuri masih hidup.
Raden Putra menyesali perbuatannya, ia pun menjemput permaisuri ke hutan dan menghukum orang yang memfitnah permaisuri. Kini mereka pun hidup bahagia di istana.
Dari cerita cindelaras diatas kita dapat menarik kesimpulan janganlah memfitnah orang yang tidak salah apalagi tidak ada buktinya dan di agama mana pun juga diajarkan memfitnah hukumnya lebih kejam daripada pembunuhan. Semoga kalian yang sudah membaca Cerita Rakyat Cindelaras bisa semakin tahu sejarah yang pernah ada di jawa timur.
Cindelaras adalah anak dari permaisuri Raden Putra yang sejak lahir tinggal di hutan bersama ibunya. Ibunya dibuang ke hutan karena dituduh meracuni istri kedua Raden Putra.
Suatu hari ketika berkeliling di hutan Cindelaras menemukan sebuah telur, lalu telur tersebut dia rawat hingga menetas menjadi anak ayam. Seiring berjalannya waktu anak ayam itu tumbuh menjadi ayam jantan yang kuat.
Suatu hari ayam yang dia rawat itu mengeluarkan suara yang aneh. Kukuruyuk! "Tuanku Cindelaras rumahnya di hutan, ayahnya Raden Putra," itu suara yang sering di keluarkan oleh ayamnya. Karena penasaran Cindelaras pun segera menanyakan hal ini kepada ibunya.
Setelah mendengar penjelasan panjang dari ibunya, ia pun bergegas pergi ke istana untuk membongkar tuduhan atas ibunya. Selama perjalanan, banyak yang menantang ayamnya, Ayam Cindelaras selalu menang.
Kehebatan ayam Cindelaras sampai ketelinga Raden Putra, Raden Putra memanggil Cidelaras ke istana dan ingin mengadu ayam dengan Cidelaras. Cindelaras pun menerima tantangan raden Putra dengan syarat jika ia menang ia meminta setengah dari hartanya dan jika kalah ia siap dihukum apa saja.
Raden Putra pun setuju. Dalam waktu beberapa menit saja ayam cindelaras berhasil mengalahkan ayam Raden Putra. Raden Putra mengakui kekalahannya " Aku mengaku kalah dan aku akan menepati janjiku, tapi sebenarnya siapakah dirimu?" Tanya Raden Putra.
Tiba-tiba ayam cindelaras mengeluarkan suara yang aneh itu, "Kukuruyuk! tuanku Cindelaras Rumahnya di hutan, ayahnya Raden Putra". Raden Putra pun terkejut.
Cindelaras pun menceritakan semuanya, Patih yang dulu menolong ibunya pun menceritakan bahwa permaisuri masih hidup.
Raden Putra menyesali perbuatannya, ia pun menjemput permaisuri ke hutan dan menghukum orang yang memfitnah permaisuri. Kini mereka pun hidup bahagia di istana.
Dari cerita cindelaras diatas kita dapat menarik kesimpulan janganlah memfitnah orang yang tidak salah apalagi tidak ada buktinya dan di agama mana pun juga diajarkan memfitnah hukumnya lebih kejam daripada pembunuhan. Semoga kalian yang sudah membaca Cerita Rakyat Cindelaras bisa semakin tahu sejarah yang pernah ada di jawa timur.